Selasa, 22 April 2008

Hajatan

Memasuki 'bulan baik', maksudnya bulan yang dipercaya baik untuk menyelenggarakan hajatan, maka bulan ini banyak tetangga yang punya gawe alias hajatan, baik menikahkan,khitanan,maupun membangun rumah. Untuk yang menikahkan dan khitanan biasanya diselenggarakan sebagai hajatan besar dan menerima sumbangan. Orang yang menyumbang biasanya memberikan uang atau beras, yang besarnya tidak terbatas tetapi biasanya merupakan suatu kelaziman dalam masyarakat. Yang punya hajat tentu tak berhitung untung rugi, sebab penyumbang selain diberi haidangan,juga masih membawa pulang makanan yang disebut 'brekat'. Ada hal unik yang terjadi dalam sumbang-menyumbang ini. Sumbangan di sini seperti bukan merupakan sesuatu yang sukarela tetapi lebih mirip utang piutang, sebab kali lain harus mengembalikan jika penyumbang punya hajat dengan jumlah nominal minimal sama. Ada juga yang jauh hari sebelum hajatan sudah menyebar pengumuman tidak mau disumbang dengan beras murah (raskin) alasannya dia waktu menyumbang tidak pakai beras itu. Pengalamanku yang cukup memalukan pernah aku titip menyumbang kepada tetangga jauh, pulangnya tidak diberi oleh-oleh 'brekat' alasannya uang sumbanganku kurang jika dibanding dia menyumbangku dulu yang aku sendiri tak tahu jumlahnya, sebab aku tak pernah mencatat nominal sumbangan orang. Alamak, malunya....

Tidak ada komentar: